Tips dan Trick Penanganan Trauma Gigi pada Anak
Abstract
Anak usia 2-5 tahun adalah anak aktif karena mulai berkembang motoriknya. Anak usia 7-12 tahun pun ditengarai juga memiliki keaktifan yang tinggi karena kemampuan motorik berkembang dengan pesat. Akibatnya pada periode usia ini, resiko jatuh atau mengalami trauma, baik pada dirinya ataupun giginya, dilaporkan cukup tinggi.
Dokter gigi khususnya dokter gigi anak dituntut mempunyai kemampuan menangani kejadian trauma gigi pada anak, baik yang terjadi pada gigi permanen, periode mixed dens, maupun periode gigi desidui. Kemampuan penanganan ini dapat dilatihkan maupun disharingkan melalui beberapa kasus terkait.
Tulisan ilmiah ini merupakan serial case kasus trauma gigi pada anak. Beberapa kasus yang terjadi pada anak bawah tiga tahun (batita), bawah lima tahun (balita) maupun pada anak berkebutuhan khusus (disability). Penanganan kasus ini membutuhkan comprehensive skill, kecepatan tindakan dan jam terbang seorang dokter gigi anak. Beberapa strategi pendekatan, tips dan trick perlu dilakukan sehingga kasus trauma gigi pada anak dapat diatasi dengan sebaik dan seoptimal mungkin.