IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PASIEN CONGESTIVE HEART FAILURE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT AMAL USAHA MUHAMMADIYAH
Date
2016-02Author
UTAMI, PINASTI
CAHYANINGSIH, INDRIASTUTI
RIANI, DILA APSELIMA
SETIAWARDANI, RESITA MEIFALIKA
YULIANTI, NENG RINI ASIH
Metadata
Show full item recordAbstract
Gagal jantung kongestif (CHF) adalah suatu sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Terapi pada pasien CHF sangat bervariasi sehingga dapat menyebabkan adanya kejadian drug related problems (DRPs), untuk itu perlu dilakukan identifikasi DRPs agar outcome terapi pasien dapat optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian DRPs dan mampu menganalisa masing-masing DRPs.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari catatan rekam medik pasien CHF periode Januari sampai Juni 2015 pada RSUD Panembahan Senopati, RS PKU Muhammadiyah Gamping dan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, kemudian dilakukan analisis adanya DRPs menggunakan analisis studi literatur yaitu standar pelayanan medik rumah sakit,Pharmacotherapy Handbook edisi 9 tahun 2015, NYHA, Drug Interaction Facts dan PERKI.
Hasil penelitian menunjukkan di RSUD Panembahan Senopati terdapat 20 pasien ditemukan sebanyak 42 kejadian yang terdiri dari kejadian yang tidak diinginkan sebanyak 1 kejadian (2.38%), pemilihan obat yang tidak sesuai sebanyak 26 kejadian (61.90%), dosis tidak tepat tidak ada kejadian, drug use sebanyak 1 kejadian (2.38%) serta interaksi obat sebanyak 14 kejadian (33.33%). Untuk RS PKU Muhammadiyah Gamping menunjukkan bahwa terdapat interaksi obat sebanyak 35 kejadian (79,54), pemilihan yang obat yang tidak sesuai sebanyak 5 kejadian (11,36%), pengobatan yang tidak sesuai sebanyak 4 kejadian (9,1%) serta tidak ditemukan kejadian yang tidak diinginkan dan dosis yang tidak sesuai, sedangkan untuk RS PKU Yogyakarta sebanyak 20 kejadian yang terdiri dari kategori pemilihan obat tidak tepat sebanyak 7 kejadian (35%), Kategori dosis tidak tepat sebanyak 1 kejadian (5%), Interaksi obat sebanyak 11 kejadian (55%), kejadian yang tidak diinginkan sebanyak 1 kejadian (5%) Tidak ditemukan DRP pada penggunaan obat yang tidak tepat.