dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | ISTIQOMAH, AMINAH | |
dc.date.accessioned | 2018-05-09T06:00:59Z | |
dc.date.available | 2018-05-09T06:00:59Z | |
dc.date.issued | 2017-04-22 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/18698 | |
dc.description | Latar Belakang: Miopia merupakan kelainan refraksi yang disebabkan oleh titik
fokus yang terfokuskan di depan retina, sehingga bayangan objek tidak terlihat
dengan jelas terutama pada objek yang jauh. Hal ini menyebabkan berkurangnya
kualitas hidup karena lebih 80% informasi didapatkan melalui indra penglihatan.
Miopia berkembang pesat pada usia sekolah terutama pada anak-anak. Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang saat ini menyebabkan
tingginya angka kejadian miopia pada anak maupun remaja.
Tujuan: Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui perbedaan progresifitas
miopia antara anak dan remaja.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain
Cohort. Semua siswa yang menderita miopia di SDN Tlogo, SDN Ngebel dan
SMA Muhammadiyah 1 Bantul dari bulan September 2016 sampai dengan
Februari 2017. Metode sampling yang digunakan adalah cluster sampling. Data
kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney
Hasil: Tujuh puluh satu penderita miopia didapatkan yang terdiri dari 39 anak dan
32 remaja.. Hasil analisis menunjukan terdapat perbedaan progresifitas miopia
pada anak dan remaja secara signifikan (p=0,001). Rerata progresifitas miopia
pada anak sebesar 0,2308 dioptri dan pada remaja sebesar 0,4219 dioptri per enam
bulan. Secara statistik pertambahan miopia tersebut menunjukan hasil yang tidak
progresif. Delapan dari 39 anak (20,51%) didapatkan miopia yang progresif dan
17 dari 32 remaja (53,12%) didapatkan miopia yang progresif.
Kesimpulan: Secara klinis, remaja didapatkan lebih progresif dibandingkan
dengan anak karena lebih dari 50% remaja mengalami pertambahan miopia yang
progresif. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Myopia is a refractory disruption which is caused by focus point
situated in front of the retina, therefore, the object is not perceived well,
especially far objects. This may cause reduction of life quality since 80% of
information is acquired from vision. Myopia develops rapidly in childhood
especially school years. Knowledge and fast developing technology cause high
incidence of myopia in children and teenagers.
Aim: This study was conducted to identify the difference of myopia progressivity
between children and teenagers.
Methods: This study used observational analytic approach with Cohort design.
Subjects are all student with myopia in SDN Tlogo, SDN Ngebel and SMA
Muhammadiyah 1 Bantul dated September 2016 until February 2017. Sampling
method used was cluster sampling. Data acquired then analyzed with Mann-
Whitney Test.
Result: Seventy one subjects with myopia consist of 39 children and 32
teenagers. Analysis result shows that there is a difference in myopia progressivity
between children and teenagers (p=0.001). Mean myopia progressivity per 6
months in children is 0.2308 D, and 0.4219 D in teenagers. Statistically, the
addition from both groups do not show progressive result. Eight from 39 children
(20.51%) have progressive myopia and 17 from 32 teenagers (53.12%) have
progressive myopia.
Conclusion: Clinically, teenagers had more myopia progressivity than that of
children, because more than 50% of teenagers have progressive myopia. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | myopia progressivity, children, teenagers. progresifitas miopia, anak, remaja | en_US |
dc.title | PERBEDAAN PROGRESIFITAS MIOPIA PADA ANAK DIBANDINGKAN DENGAN REMAJA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
484 | en_US |