PERBEDAAN EFEKTIVITAS DAYA ANTIBAKTERI ANTARA EKSTRAK ETANOL BUAH CIPLUKAN (PHYSALIS ANGULATA L.) BERBAGAI KONSENTRASI DENGAN SODIUM HIPOKLORIT 2,5% TERHADAP BAKTERI ENTEROCOCCUS FAECALIS
Abstract
Latar belakang : Enterococcus faecalis merupakan bakteri fakultatif anaerob
gram positif banyak ditemukan pada perawatan saluran akar yang gagal. Tindakan
pencegahan yang dapat mengeliminasi bakteri E. faecalis dengan irigasi saluran
akar. Untuk itu diperlukan alternatif bahan irigasi yang aman dan memiliki daya
antibakteri yang dapat mengeliminasi bakteri E. faecalis. Buah ciplukan (Physalis
angulata L.) dapat dijadikan sebuah alternatif bahan irigasi saluran akar.
Kandungan zat aktif pada buah ciplukan yang memiliki antibakteri adalah
flavonoid dan tannin.
Tujuan penelitian : Mengetahui efektivitas daya antibakteri ekstrak buah
ciplukan (Physalis angulata L.) berbagai konsentrasi dan sodium hipoklorit 2,5%.
Desain penelitian : Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian
eksperimental laboratoris in vitro. Konsentrasi ekstrak etanol buah ciplukan yang
digunakan adalah 55%, 60%, 65%, 70%.
Hasil : Hasil penelitian di dapatkan konsentrasi zona radikal ekstrak etanol buah
ciplukan adalah setelah dirata-rata dari lima kali percobaan, zona radikal yaitu
sebesar 55%: 12,06 mm, 60%: 13,34 mm, 65%: 14,77 mm, 70%: 16,24 mm dan
kontrol positif terdapat zona radikal sebesar 20,06 mm. hasil uji statistik
menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah ciplukan secara signifikan dapat
menghambat pertumbuhan Enterococcus faecalis (ANOVA, p = 0,000, p<0,05).
Kesimpulan : Terdapat perbedaan daya antibakteri antara ekstrak etanol buah
ciplukan (Physalis angulata L.) berbagai konsentrasi dengan sodium hipoklorit
2,5% terhadap Enterococcus faecalis.