Show simple item record

dc.contributor.advisorANNISA, FIRLY
dc.contributor.authorAREY, EVA NAHLA S.
dc.date.accessioned2017-11-13T03:13:23Z
dc.date.available2017-11-13T03:13:23Z
dc.date.issued2017-08-14
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15955
dc.descriptionAs a Muslim-majority country, media in Indonesia often constructs the reality of the Islamic world with all of its development, including the concept of ideal Muslimah. The Islam commodified in media is very diverse and different from each other. Trans7 as one of the media also often addressing this topic, trans7 is one of the private television that influence in societies who work together with Sunsilk shampoo and held a beauty contest of Sunsilk Hijab Hunt. The objectives of this research is to see Islam commodification in Sunsilk Hijab Hunt. The research method used in this research is a qualitative study with the critical paradigm and using Norman Fairclough’s critical discourse analysis approach with its text analysis, discourse practice, and socio-cultural practice. The data comes from the video from Youtube and text in official Website from Sunsilk Hijab Hunt Contest and other literature sources. This research showed that sunsilk hijab hunt built the Islam commodified with the element concept of muslim ideal that’s beautiful, talented, stylish, fashionable, religious perspective, could read holy Qur’an, and memorizing the prayer short that all of it was referring to the middle class Muslim. Sunsilk Hijab Hunt tried to position themselves as a religious program as suitable with market needs of Muslim Indonesia. It means that Muslim society have same perspective in fact or reality that sunsilk hijab hunt is religious program that ideal, in order to boost of sales to their products in the market.en_US
dc.description.abstractSebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, media di Indonesia sering membangun realitas dunia Islam dengan segala perkembangannya. Komodifikasi Islam yang disajikan oleh media sangat beragam dan berbeda satu sama lain. Trans7 sebagai salah satu media yang membahas topik tersebut, Trans7 sendiri adalah salah satu televisi swasta yang berpengaruh di masyarakat yang bekerja sama dengan Susilk shampo dan mengadakan kontes kecantikan Sunsilk Hijab Hunt. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana komodifikasi Islam yang ada di Sunsilk Hijab Hunt. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis dan menggunakan analisis wacana Norman Fairclough dengan analisis teks, praktik wacana, dan praktik sosial budaya. Data berasal dari video Yotube dan teks di website resmi Sunsilk Hijab Hunt serta sumber literatur lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa Sunsilk Hijab Hunt membangun komodifikasi Islam dengan elemen konsep ideal muslimah yaitu cantik, berbakat, stylish dan modis, berpengetahuan Islam, bisa mengaji dan menghafal do’a pendek, yang kesemuanya mengacu kepada kelas menengah muslim. Sunsilk Hijab Hunt berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai program yang religius yang sesuai dengan kebutuhan pasar muslim Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat muslim sependapat dengan kenyataan bahwa Sunsilk Hijab Hunt adalah program religius yang ideal, hal ini kemudian mampu mendongkrak penjualan produk-produk mereka di pasaran.en_US
dc.publisherFISIP UMYen_US
dc.subjectSunsilk Hijab Hunt, Trans7, Komodifikasi Islam, Konstruksi Identitas Muslimah. Sunsilk Hijab Hunt, Trans7, Islamic commodification, construction of muslimah identity.en_US
dc.titleKOMODIFIKASI ISLAM DALAM KONTES PEREMPUAN BERHIJAB DI TELEVISIen_US
dc.title.alternativeANALISIS WACANA KRITIS KOMODIFIKASI ISLAM DALAM KONTES SUNSILK HIJAB HUNT DI TRANS7 PADA TAHUN 2015-2016)en_US
dc.typeThesis SKR FISIP 564en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record