KOMODIFIKASI ISLAM DALAM KONTES PEREMPUAN BERHIJAB DI TELEVISI
Abstract
Sebagai negara berpenduduk mayoritas muslim, media di Indonesia sering membangun realitas dunia Islam dengan segala perkembangannya. Komodifikasi Islam yang disajikan oleh media sangat beragam dan berbeda satu sama lain. Trans7 sebagai salah satu media yang membahas topik tersebut, Trans7 sendiri adalah salah satu televisi swasta yang berpengaruh di masyarakat yang bekerja sama dengan Susilk shampo dan mengadakan kontes kecantikan Sunsilk Hijab Hunt.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana komodifikasi Islam yang ada di Sunsilk Hijab Hunt. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan paradigma kritis dan menggunakan analisis wacana Norman Fairclough dengan analisis teks, praktik wacana, dan praktik sosial budaya. Data berasal dari video Yotube dan teks di website resmi Sunsilk Hijab Hunt serta sumber literatur lainnya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa Sunsilk Hijab Hunt membangun komodifikasi Islam dengan elemen konsep ideal muslimah yaitu cantik, berbakat, stylish dan modis, berpengetahuan Islam, bisa mengaji dan menghafal do’a pendek, yang kesemuanya mengacu kepada kelas menengah muslim. Sunsilk Hijab Hunt berusaha untuk memposisikan dirinya sebagai program yang religius yang sesuai dengan kebutuhan pasar muslim Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat muslim sependapat dengan kenyataan bahwa Sunsilk Hijab Hunt adalah program religius yang ideal, hal ini kemudian mampu mendongkrak penjualan produk-produk mereka di pasaran.