dc.contributor.author | PRATIWI, BANGKIT ROHIMAH | |
dc.date.accessioned | 2020-10-16T06:49:45Z | |
dc.date.available | 2020-10-16T06:49:45Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35649 | |
dc.description | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkahlangkah strategis yang diambil oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia atau pemangku kepentingan kelapa sawit dari kedua negara dalam menerapkan kebijakan dan strategi operasional untuk bersama-sama menghadapi hambatan perdagangan minyak sawit "Non-Tariff Barrier" yang dilakukan oleh Eropa. Kedua negara bersatu dengan memenuhi standar minyak kelapa sawit berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Perpustakaan. Data ini diperoleh dari media internet seperti jurnal, artikel, buku, situs web resmi dan situs berita, serta berbagai referensi lainnya. Studi ini juga menggunakan perspektif neoliberal di mana ide utama dari perspektif ini adalah bahwa kepentingan nasional di antara negara-negara, terutama ketika ada nilai-nilai yang sama, dapat mengarah pada kerja sama. Ini bisa dilihat dari fenomena diskriminasi yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap Indonesia dan Malaysia, dua negara yang bersatu melawan bentuk-bentuk diskriminasi Eropa dalam perdagangan internasional, khususnya di industri kelapa sawit. Selanjutnya, teori yang digunakan oleh penulis adalah Teori Perdagangan Bebas dan Konsep Counter Protectionism | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkahlangkah strategis yang diambil oleh pemerintah Indonesia dan Malaysia atau pemangku kepentingan kelapa sawit dari kedua negara dalam menerapkan kebijakan dan strategi operasional untuk bersama-sama menghadapi hambatan perdagangan minyak sawit "Non-Tariff Barrier" yang dilakukan oleh Eropa. Kedua negara bersatu dengan memenuhi standar minyak kelapa sawit berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Perpustakaan. Data ini diperoleh dari media internet seperti jurnal, artikel, buku, situs web resmi dan situs berita, serta berbagai referensi lainnya. Studi ini juga menggunakan perspektif neoliberal di mana ide utama dari perspektif ini adalah bahwa kepentingan nasional di antara negara-negara, terutama ketika ada nilai-nilai yang sama, dapat mengarah pada kerja sama. Ini bisa dilihat dari fenomena diskriminasi yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap Indonesia dan Malaysia, dua negara yang bersatu melawan bentuk-bentuk diskriminasi Eropa dalam perdagangan internasional, khususnya di industri kelapa sawit. Selanjutnya, teori yang digunakan oleh penulis adalah Teori Perdagangan Bebas dan Konsep Counter Protectionism | en_US |
dc.publisher | FEB UMY | en_US |
dc.subject | INDONESIA-MALAYSIA | en_US |
dc.subject | UNI EROPA | en_US |
dc.title | STRATEGI INDONESIA DAN MALAYSIA DALAM MENGHADAPI HAMBATAN NON-TARIFF BARRIER MINYAK SAWIT YANG DILAKUKAN UNI EROPA (2015-2019) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |