PENINGKATAN PENGETAHUAN KESEHATAN PELAJAR TERKAIT HIV/AIDS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN DI SMP MATARAM
Abstract
Penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat utama di dunia. Pada tahun 2013, ada 35 juta orang di seluruh dunia hidup dengan HIV yang meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun (InfoDATIN, 2014). Data dari Ditjen PP dan PL Kemenkes RI (2014) melaporkan bahwa hingga saat ini HIV/AIDS sudah menyebar di 386 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam 13 besar kasus HIV terbanyak.
Wilayah di Provinsi DIY yang mengalami peningkatan kasus HIV/AIDS dari tahun ke tahun adalah Kabupaten Bantul, yakni sejumlah 38 kasus pada tahun 2010 dan terus meningkat menjadi 508 pada tahun 2014 (Dinkes Kab Bantul, 2014). Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DIY dalam metrotvnews.com mengatakan bahwa sebanyak 197 pengidap HIV/AIDS berstatus pelajar dan mahasiswa dengan faktor penyebab utamanya adalah pergaulan bebas dan penggunaan narkoba suntik (Vicka, 2015). Untuk mengatasi masalah tersebut, KPA melakukan upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS melalui sosialisasi ke seluruh sekolah dan universitas di Provinsi DIY.
Berdasarkan uraian di atas, kami merasa perlu untuk mengadakan penyuluhan/ pendidikan kesehatan terkait HIV/AIDS pada sekolah di DIY, salah satunya yakni SMP Mataram untuk membantu upaya pencegahan dan pengurangan kasus HIV/AIDS di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya pada Kabupaten Bantul.