dc.contributor.advisor | CIPTO, BAMBANG | |
dc.contributor.author | H. HERVINALDY | |
dc.date.accessioned | 2019-11-15T02:59:13Z | |
dc.date.available | 2019-11-15T02:59:13Z | |
dc.date.issued | 2019-09-01 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/30447 | |
dc.description | Latar Belakang : Melalui kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah Indonesia dan kerja sama dengan berbagai pihak
diharapkan kopi Indonesia akan menjadi salah satu produk alami
yang dapat dikembangkan untuk mendukung kesejahteraan. Satu
langkah dengan mempromosikan, menghadiri dan terlibat dalam
acara besar untuk memperkenalkan kopi Indonesia.
Perkembangan industri kopi di Indonesia saat ini tidak hanya
berfokus pada hulu tetapi telah bergerak lebih ke hilir
(pengemasan, barista, dan e-commerce) yang akan menciptakan
nilai lebih (value added).
Objektif : Penelitian ini bertujuan membahas strategi diplomasi
yang diterapkan Indonesia terhadap penguatan ekspor kopi di
Amerika Serikat serta faktor apa yang mendukung strategi
diplomasi tersebut.
Metode : Metode pengumpulan data dilakukan secara langsung
dan tidak langsung. Secara langsung pengumpulan data berasal
dari observasi wawancara tokoh yang memiliki kapasitas
dibidangnya. Christopher Lamont menngemukakan jika
wawancara umumnya terbagi menjadi tiga karakteristik dan
kategori yang berbeda yaitu : (I) Wawancara terstruktur
(structured interview), (II) Wawancara semi-terstruktur (semistructured
interview), (III) Wawancara tidak terstruktur
(unstructured interview). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan data collection methods serta wawancara semiterstruktur
(semi- structured interview).
Kesimpulan : Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
strategi diplomasi yang dilakukan Indonesia akan lebih membuka
peluang bagi penambahan devisa, serta memperkenalkan
karakteristik kopi yang dimiliki oleh Indonesia.
Keywords: Economic Diplomacy, Export Strengthening, Coffee
Exports | en_US |
dc.description.abstract | Background: Through policies implemented by the Indonesian
government and collaboration with various parties, it is hoped
that Indonesian coffee will become one of the natural products
that can be developed to support welfare. One step is to
introduce, invite, and participate in large events to introduce
Indonesian coffee. The development of the coffee industry in
Indonesia today not only supports upstream but has moved
downstream (packaging, baristas, and e-commerce) which will
produce more value (added value).
Objective: This study aims to discuss diplomacy strategies
applied by Indonesia towards strengthening coffee exports in the
United States and what factors support the diplomacy strategy.
Method: Method of implementing data is done directly and
indirectly. Directly collecting data from interview observations of
people who have capacity in their fields. Christopher Lamont
considers as a general interview divided into three different
characteristics and categories, namely: (i) structured interview
(structured interview), (II) semi-structured interview (semistructured
interview), (III) unstructured interview (unstructured
interview). In this study, researchers used a method of collecting
data and semi-structured interviews (semi-structured interviews).
Conclusion: From this study it can be concluded that the
diplomacy strategy undertaken by Indonesia will open more
opportunities for foreign exchange earners, as well as introduce
the characteristics of coffee owned by Indonesia. | en_US |
dc.publisher | MAGISTER ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA | en_US |
dc.subject | Economic Diplomacy, Export Strengthening, Coffee Exports | en_US |
dc.title | DIPLOMASI EKONOMI INDONESIA DALAM PENGUATAN EKSPOR KOPI KE AMERIKA SERIKAT 2012-2017 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |