Show simple item record

dc.contributor.advisorWARDANI, DYAH TITIS KUSUMA
dc.contributor.authorRINI, TRI INDRI LISTIO
dc.date.accessioned2019-10-03T07:15:14Z
dc.date.available2019-10-03T07:15:14Z
dc.date.issued2019-08-16
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/29364
dc.descriptionPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Determinan Pembiayaan Bermasalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Dengan menggunakan data panel, penelitian mencakup semua Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017. Data diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan menggunakan model common effect, hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Financing to Deposit (FDR), Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah, sedangkan Return on Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa untuk menekan terjadinya pembiayaan bermasalah, maka Bank Perkreditan rakyat Syariah harus mengutamakan pengembalian dana serta mengintensifkan monitoring terhadap debitur. Meningkatkan Return on Asset yakni dengan meningkatkan kinerja pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah juga dapat mengurangi risiko pembiayaan bermasalah. Selain itu, meminimalkan Financing to Deposit Ratio dan Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional juga dapat mengurangi risiko pembiayaan bermasalah.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis Determinan Pembiayaan Bermasalah di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Dengan menggunakan data panel, penelitian mencakup semua Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017. Data diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan menggunakan model common effect, hasil penelitian menunjukkan bahwa Rasio Financing to Deposit (FDR), Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah, sedangkan Return on Asset (ROA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Non Performing Financing (NPF) di Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa untuk menekan terjadinya pembiayaan bermasalah, maka Bank Perkreditan rakyat Syariah harus mengutamakan pengembalian dana serta mengintensifkan monitoring terhadap debitur. Meningkatkan Return on Asset yakni dengan meningkatkan kinerja pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah juga dapat mengurangi risiko pembiayaan bermasalah. Selain itu, meminimalkan Financing to Deposit Ratio dan Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional juga dapat mengurangi risiko pembiayaan bermasalah.en_US
dc.publisherFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAen_US
dc.subjectNon Performing Financing, Data Panel, Common Effect.en_US
dc.titleDETERMINAN PEMBIAYAAN BERMASALAH DI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record