PERASAN DAUN DAN KULIT BUAH MELINJO (Gnetum gnemon) SEBAGAI INDUCER ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)
Abstract
Prevalensi gout dan hiperurisemia meningkat selama beberapa dekade karena berbagai faktor. Walaupun pengobatan yang efektif tersedia untuk mengeliminasi kristal sodium urat, pengelolaan gout masih suboptimal. Pengembangan obat baru yang potensial untuk mengendalikan asam urat perlu dilakukan. Tahapan pengembangan penelitian obat baru adalah uji preklinik menggunakan hewan uji, sehingga diperlukan model hewan uji hiperurisemia. Daun dan kulit buah melinjo (Gnetum gnemon) memiliki kadar purin tinggi. Konsumsi daun dan kulit buah melinjo dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar asam urat serum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perasan daun dan kulit buah Gnetum gnemon terhadap kadar asam urat tikus Rattus norvegicus.
Penelitian dilakukan terhadap 18 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok normal tanpa perlakuan, kelompok perasan daun, kelompok kulit buah dan daging biji Gnetum gnemon. Bahan uji diberikan secara oral setiap hari sebanyak 3 ml/ tikus selama 18 hari. Hewan uji diperiksa kadar asam uratnya sebelum perlakuan dan hari ke 6,11 dan 18. Data kadar asam urat darah diuji normalitas menggunakan metode analitik Saphiro-Wilk dan didapatkan distribusi data normal. Data dianalisis secara statistik menggunakan metode Paired Sample T-Test untuk membandingkan kadar asam urat masing-masing kelompok setiap kali pengukuran. Data dianalisis pula dengan metode One way ANOVA.
Pemberian perasan berbagai bagian melinjo (Gnetum gnemon) yakni daun (9,3 gram/kg BB), kulit buah (10 gram/kg BB) dan daging biji melinjo (13 gram/kg BB) selama 18 hari, tidak dapat menaikkan kadar asam urat dan membuat kondisi hiperurisemia pada tikus putih (Ratus norvegicus) galur Sprague Dawley sehingga tidak dapat dijadikan sebagai induser asam urat.