IMPLEMENTASI ETIKA PROFESI PUBLIC RELATIONS DALAM MEDIA RELATIONS (STUDI KASUS: TELAAH KRITIS BUDAYA AMPLOP DI PERGURUAN TINGGI SE- YOGYAKARTA )
View/ Open
Date
2014-10Author
NURNISYA, FRIZKI YULIANTI
NURJANAH, ADHIANTY
AGUSTIN, DEVI
KURNIAWAN, DWI
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian Public Relations dan Media Relations (Kajian Kritis Budaya Amplop Pada
Media Relations Institusi Pendidikan Di Yogyakarta) untuk mengetahui implementasi media
relations institusi pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu juga untuk mengetahui
aktivitas Public Relations institusi pendidikan apakah tetap berpegang teguh pada komitmen
etika profesi kehumasan / Public Relations pada saat melakukan kegiatan media relations.
Objek penelitian ini adalah tiga (3) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan tujuh (7)
Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Daerah Istimewa Yogyakarta diantaranya adalah Universitas
Gajah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY), Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” Yogyakarta (UPN), Stikes
Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Ahmad Dahlan (UAD),
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN), Universitas Mercubuana Yogyakarta dan Stikes
Surya Global.
Alasan pemilihan perguruan tinggi tersebut dikarenakan ke sepuluh (10) perguruan
tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi yang besar di Kota Yogjakarta yang sudah memiliki
Public Relations dan mempunyai kegiatan media relations yang tersistematis dan terencana.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang memberikan gambaran secara
mendetail tentang latarbelakang, sifat-sifat serta karakter yang khas dari kasus yang diteliti yakni
bagaimana implementasi media relations dengan tetap berpegang teguh pada komitmen etika
profesi Public Relations pada institusi pendidikan tinggi / Universitas di Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap universitas sudah sadar akan peran public relations karena
semua universitas sudah memiliki divisi humas. Meskipun peran PR yang dilakukan masih terbatas sebagai
commucation technician dan communications facilitator karena tugas yang dilakukan di media relations masih pada
tataran press release, press conference dan undangan peliputan.