dc.contributor.advisor | SUKMONO, FILOSA GITA | |
dc.contributor.author | RATNATIKA, GALUH | |
dc.date.accessioned | 2016-09-22T01:21:43Z | |
dc.date.available | 2016-09-22T01:21:43Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/2495 | |
dc.description | Film bertemakan jurnalisme telah banyak mewarnai perfilman Hollywood saat ini. Salah satunya adalah film Nightcrawler yang mengangkat tema mengenai profesi jurnalis di Amerika Serikat. Profesi jurnalis dalam film memperlihatkan adanya perbedaan antara jurnalis yang profesional maupun yang tidak profesional. Film ini menggambarkan seorang tokoh jurnalis yang tidak berpegang pada idealisme jurnalistik dan selalu melanggar etika jurnalisme, karena adanya pemahaman yang salah mengenai profesi jurnalis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis naratif model Algirdas Greimas yang menggunakan dua struktur analisis, yaitu struktur analisis lahir model aktan dan struktur analisis batin oposisi biner. Greimas menganalogikan narasi sebagai struktur makna, seperti sebuah kalimat yang terdiri atas rangkaian kata-kata, yang setiap kata memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Hasil penelitian menunjukan bahwa film Nightcrawler menampilkan media sebagai sorotan utama yang berada di balik para jurnalis yang terikat atau bekerja di bawah naungan media tersebut. Dalam film ini, beberapa jurnalis digambarkan memiliki pemahaman yang salah mengenai profesionalitas dalam jurnalisme, serta mendapatkan informasi atau pembelajaran yang tidak sesuai dalam profesi jurnalis. Media yang memberikan tekanan dan menerapkan prinsip jurnalisme yang tidak benar, kerap membuat para jurnalis lepas dari idealismenya dan melanggar etika jurnalisme | en_US |
dc.description.abstract | Film bertemakan jurnalisme telah banyak mewarnai perfilman Hollywood saat ini. Salah satunya adalah film Nightcrawler yang mengangkat tema mengenai profesi jurnalis di Amerika Serikat. Profesi jurnalis dalam film memperlihatkan adanya perbedaan antara jurnalis yang profesional maupun yang tidak profesional. Film ini menggambarkan seorang tokoh jurnalis yang tidak berpegang pada idealisme jurnalistik dan selalu melanggar etika jurnalisme, karena adanya pemahaman yang salah mengenai profesi jurnalis. Penelitian ini menggunakan teknik analisis naratif model Algirdas Greimas yang menggunakan dua struktur analisis, yaitu struktur analisis lahir model aktan dan struktur analisis batin oposisi biner. Greimas menganalogikan narasi sebagai struktur makna, seperti sebuah kalimat yang terdiri atas rangkaian kata-kata, yang setiap kata memiliki posisi dan fungsinya masing-masing. Hasil penelitian menunjukan bahwa film Nightcrawler menampilkan media sebagai sorotan utama yang berada di balik para jurnalis yang terikat atau bekerja di bawah naungan media tersebut. Dalam film ini, beberapa jurnalis digambarkan memiliki pemahaman yang salah mengenai profesionalitas dalam jurnalisme, serta mendapatkan informasi atau pembelajaran yang tidak sesuai dalam profesi jurnalis. Media yang memberikan tekanan dan menerapkan prinsip jurnalisme yang tidak benar, kerap membuat para jurnalis lepas dari idealismenya dan melanggar etika jurnalisme | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FISIPOL UMY | en_US |
dc.subject | PROFESI JURNALIS, FILM, NARASI. | en_US |
dc.title | REPRESENTASI ISU JURNALISME DALAM FILM HOLLYWOOD (ANALISIS SEMIOTIK DALAM FILM “NIGHTCRAWLER”) | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
316 | en_US |