PENGARUH KONSELING PADA QUALITY OF LIFE PENDERITA DIABETES MELLITUS DI KECAMATAN KASIHAN BANTUL
View/ Open
Date
2013Author
UTAMI, PINASTI
MAULANI, AFNI
NUGROHO, DHISTA MADA BAYU
Metadata
Show full item recordAbstract
Penyakit Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan. Penderita DM harus mengkonsumsi obat seumur hidup. Penderita DM biasanya menerima obat lebih dari satu macam, disinilah letak permasalahan, karena tidak semua penderita DM mempunyai kepahaman akan penyakitnya. Ketidak pahaman menimbulkan ketidakpatuhan pada pengobatan. Berbagai penelitian menunjukkan kepatuhan pasien pada pengobatan penyakit yang bersifat kronis sangat rendah. Penelitian yang melibatkan pasien rawat jalan menunjukkan bahwa lebih dari 70% tidak meminum obat sesuai dosisnya ( Basuki, 2009). Menurut laporan WHO kepatuhan rata-rata pasien pada terapi jangka panjang terhadap penyakit kronis di negara maju hanya 50%, sedang di negara berkembang lebih rendah lagi (Asti, 2006). Menurut WHO jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia meningkat, dari 8,4 juta di tahun 2000 menjadi 21,3 juta di tahun 2030. Di lain pihak, pergeseran peran farmasis juga terjadi di Indonesia, yaitu dari drug oriented menjadi patient oriented yang salah satunya adalah pharmaceutical care. Konseling adalah salah satu bentuk implementasi pharmaceutical care. (Siregar, 2006). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh peran koseling farmasi pada quality of life pada pasien diabetes melitus. Penelitian ini sedang dalam tahap progress pencatatan data kadar gula darah dan penyebaran kuesioner DQLCT kepada pasien. Selanjutnya tahap pengolahan data akan dilakukan setelah jumlah sampel pasien yang dikehendaki terpenuhi sesuai dengan jangka waktu pengambilan data yang sudah ditentukan sebelumnya dari bulan Juni sampai dengan akhir bulan Agustus 2013.