Show simple item record

dc.contributor.authorULFAH, MANARUL
dc.date.accessioned2018-10-17T03:26:33Z
dc.date.available2018-10-17T03:26:33Z
dc.date.issued2018-10-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/22184
dc.descriptionLatar Belakang: Menurut laporan insiden keselamatan pasien oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit tahun 2011 terdapat 14,41% kejadian tidak diharapkan dan 18,53% Kejadian Nyaris Cedera. Perawat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam sehari, serta mempunyai kontak yang konstan dengan pasien. Pelayanan keperawatan di kamar bedah merupakan salah satu indikator mutu dan layanan rumah sakit.Maka dari itu hendaknya perawat yang dipekerjakan di kamar bedah adalah perawat yang mempunyai keterampilan baik dan dalam kecukupan jumlah yang tepat. Metode:jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan observasional. Subjek penelitian ini adalah seluruh perawat kamar bedah dan objek penelitian ini adalah kecukupan dan keterampilan perawat kamar bedah serta kejadian insiden keselamatan pasien. Hasil dan Pembahasan: Dari analisis data menggunakan uji regresi logistik, kecukupan tenaga perawat kamar bedah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian insisden keselamatan pasien dimana nilai signifikansi sebesar 0.232 (>0.05), sedangkan keterampilan perawat kamar bedah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian insiden keselamatan pasien, diaman nilai signifikansi sebesar 0.013 (<0.05). Kesimpulan:Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecukupan perawat kamar bedah terhadap insiden keselamatan pasien. Namun terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan perawat kamar bedah terhadap kejadian insiden keselamatan pasien di Instalasi Bedah Sentral, RSUD Kota Yogyakarta.en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Menurut laporan insiden keselamatan pasien oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit tahun 2011 terdapat 14,41% kejadian tidak diharapkan dan 18,53% Kejadian Nyaris Cedera. Perawat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam sehari, serta mempunyai kontak yang konstan dengan pasien. Pelayanan keperawatan di kamar bedah merupakan salah satu indikator mutu dan layanan rumah sakit.Maka dari itu hendaknya perawat yang dipekerjakan di kamar bedah adalah perawat yang mempunyai keterampilan baik dan dalam kecukupan jumlah yang tepat. Metode:jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan observasional. Subjek penelitian ini adalah seluruh perawat kamar bedah dan objek penelitian ini adalah kecukupan dan keterampilan perawat kamar bedah serta kejadian insiden keselamatan pasien. Hasil dan Pembahasan: Dari analisis data menggunakan uji regresi logistik, kecukupan tenaga perawat kamar bedah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian insisden keselamatan pasien dimana nilai signifikansi sebesar 0.232 (>0.05), sedangkan keterampilan perawat kamar bedah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kejadian insiden keselamatan pasien, diaman nilai signifikansi sebesar 0.013 (<0.05). Kesimpulan:Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kecukupan perawat kamar bedah terhadap insiden keselamatan pasien. Namun terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan perawat kamar bedah terhadap kejadian insiden keselamatan pasien di Instalasi Bedah Sentral, RSUD Kota Yogyakarta.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMMR UMYen_US
dc.subjectINSIDEN KESELAMATAN PASIENen_US
dc.subjectKETERAMPILAN PERAWATen_US
dc.subjectKECUKUPAN PERAWATen_US
dc.titlePENGARUH KECUKUPAN DAN KETERAMPILAN TENAGA PERAWAT KAMAR BEDAH TERHADAP KEJADIAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI IBS RSUD KOTA YOGYAKARTAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record