Show simple item record

dc.contributor.authorMARLINDA, AJENG PUSPA
dc.date.accessioned2018-09-21T03:01:51Z
dc.date.available2018-09-21T03:01:51Z
dc.date.issued2018-09-20
dc.identifier.urihttp://repository.umy.ac.id/handle/123456789/21448
dc.descriptionPada awalnya hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan hanya sekedar hubungan diplomatik. Dengan kerja sama kebanyakan seputar perdagangan. Bahkan nama Korea Selatanpun tidak terlalu dikenal di Indonesia, begitupun sebaliknya. Sampai akhirnya setelah krisis keuangan Asia 1997-1998 dan adanya Piala Dunia Jepang-Korea 2002 membuat Indonesia tertarik untuk pertama kalinya menayangkan serial Korea di tahun 2002. Alasannya karena nama Korea sudah semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan terutama hak siar drama Korea lebih murah dibanding serial dari negara Asia Timur lainnya. Drama tersebut menjadi pintu gerbang masuknya produk budaya Korea lainnya atau dikenal dengan nama Hallyu / Korean Wave / gelombang Korea, seperti musik pop Korea (K-Pop), makanan Korea (K-Food), dan bahasa serta huruf Korea (Hangeul). Selain itu juga membuat banyak produk yang made in Korea juga masuk ke Indonesia, antara lain produk kosmetik, otomotif, elektronik, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini akan melihat bagaimana sikap Indonesia dalam menanggapinya dan apakah yang mendorong tanggapan Indonesia atas fenomena Korean Wave tersebut. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dengan cenderung menggunakan pendekatan analisis induktif. Fenomena di atas tentunya karena pemerintah pusat yang tidak membatasi produk Korea yang masuk, yang membuat banyak munculnya kerja sama sister city antar pemerintah daerah di dalam kedua negara, dan kemudian memudahkan pula bagi Korea memasukkan hiburan-hiburan Korea contohnya drama, musik, kuliner, maupun produk buatan Korea. Walaupun tidak sedikit pula komentar negatif dari sebagian masyarakat mengenai khawatir fenomena tersebut akan dapat menggerus budaya asli Indonesia atau membuat warga Indonesia akan kehilangan identitasnya, namun hal tersebut tetap mendapat dukungan dari pemerintah maupun sebagaian masyarakat Indonesia lainnya.en_US
dc.description.abstractPada awalnya hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan hanya sekedar hubungan diplomatik. Dengan kerja sama kebanyakan seputar perdagangan. Bahkan nama Korea Selatanpun tidak terlalu dikenal di Indonesia, begitupun sebaliknya. Sampai akhirnya setelah krisis keuangan Asia 1997-1998 dan adanya Piala Dunia Jepang-Korea 2002 membuat Indonesia tertarik untuk pertama kalinya menayangkan serial Korea di tahun 2002. Alasannya karena nama Korea sudah semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan terutama hak siar drama Korea lebih murah dibanding serial dari negara Asia Timur lainnya. Drama tersebut menjadi pintu gerbang masuknya produk budaya Korea lainnya atau dikenal dengan nama Hallyu / Korean Wave / gelombang Korea, seperti musik pop Korea (K-Pop), makanan Korea (K-Food), dan bahasa serta huruf Korea (Hangeul). Selain itu juga membuat banyak produk yang made in Korea juga masuk ke Indonesia, antara lain produk kosmetik, otomotif, elektronik, dan sebagainya. Tujuan dari penelitian ini akan melihat bagaimana sikap Indonesia dalam menanggapinya dan apakah yang mendorong tanggapan Indonesia atas fenomena Korean Wave tersebut. Metode yang digunakan yakni deskriptif kualitatif dengan cenderung menggunakan pendekatan analisis induktif. Fenomena di atas tentunya karena pemerintah pusat yang tidak membatasi produk Korea yang masuk, yang membuat banyak munculnya kerja sama sister city antar pemerintah daerah di dalam kedua negara, dan kemudian memudahkan pula bagi Korea memasukkan hiburan-hiburan Korea contohnya drama, musik, kuliner, maupun produk buatan Korea. Walaupun tidak sedikit pula komentar negatif dari sebagian masyarakat mengenai khawatir fenomena tersebut akan dapat menggerus budaya asli Indonesia atau membuat warga Indonesia akan kehilangan identitasnya, namun hal tersebut tetap mendapat dukungan dari pemerintah maupun sebagaian masyarakat Indonesia lainnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherMIHI UMYen_US
dc.subjectKOREA SELATANen_US
dc.subjectHALLYUen_US
dc.subjectKOREAN WAVEen_US
dc.subjectPUBLIKen_US
dc.subjectBUDAYAen_US
dc.subjectDIPLOMASIen_US
dc.subjectINDONESIAen_US
dc.titleDIPLOMASI BUDAYA KOREA SELATAN DI INDONESIA (2002-2017)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record