dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | HIMMAH, FAIQOTUL | |
dc.date.accessioned | 2018-06-04T04:01:48Z | |
dc.date.available | 2018-06-04T04:01:48Z | |
dc.date.issued | 2018-05-16 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19509 | |
dc.description | Latar Belakang : Menurut WHO, stroke adalah ganggguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah otak. Angka kejadian prevalensi stoke akan meningkat seiring dengan meningkatnya usia. Data nasional Indonesia menunjukan bahwa stroke merupakan penyebab kematian tertinggi, yaitu 15,4%, dengan angka kejadian sekitar 750.000 insiden stroke per tahun di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gejala klinis dengan gambaran luas dan letak lesi CT Scan kepala pada stroke infark
Metode : Studi cross sectional dilakukan pada 62 sampel pasien stroke infark di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Pengambilan sampel secara sekunder dengan menggunakan rekam medis untuk melihat gejala klinis pada pasien dan hasil expertise pemeriksaan CT Scan. Data kemudian diuji dengan korelasi spearman untuk menentukan hubungan antara variabel diatas.
Hasil : Dari 62 sampel didapatkan data dengan gejala klinis hemiparese 41 orang dan hemiplegi 21 orang. 33 orang dengan luas lesi kecil dan 29 orang dengan luas lesi besar. Dan data dengan letak lesi superfisial sebanyak 34 orang dan letak lesi profundal 28 orang. Analisa data dengan menggunakan uji korelasi spearman rink dengan nilai p <0,05. Hal ini berarti mrnunjukkan bahwa terdapat hubungan gejala klinis dengan gambaran luas dan letak lesi CT Scan kepala pada stroke infark.
Kesimpulan : Dari hasil uji analtik didapatkan p<0,05 yang diartikan sebagai terdapat hubungan antara gejala klinis dengan gambaran luas dan letak lesi CT Scan kepala pada stroke infark. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Stroke is a disturbance of brain function both focally or globally that happens more than 24 hours caused by disruption on blood flow to the brain. Stroke is the third most common cause of death in developed countries after cardiac disease and cancer. Indonesia has the highest number of stroke sufferers in Asia. Stroke prevalence increases with age. National data of Indonesia shows that stroke is the most common cause of death, reaching 15.4%, with prevalence about 750.000 per year. Checking width and location of the lesion by CT scan is expected to predict lesion characteristic that depicts stroke severity in facilities that lack stroke diagnostic tools like CT scan and as one of ways to prevent patients condition to worsen. The purpose of this study is to determine the relation between clinical symptoms and width and location of lesion in ischemic stroke CT scan result.
Methods: A cross-sectional study was done with 62 samples of ischemic stroke patients in PKU Muhammadiyah Hospital, Gamping, Yogyakarta. Sample obtained using medical record to view the clinical symptoms in patients and CT scan results. Data was analyzed using Spearman correlation test to determine the relation between said variables.
Results: From 62 samples there were 41 patients with hemiparesis and 21 patients with hemiplegia. Thirty three patients had small width lesion and 29 patients had large width lesion. Thirty four patients had superficial lesion and 28 had profundal lesion. Data analysis using Spearman correlation test with p<0.05. This shows that there is a correlation between clinical symptoms and width and location of the lesion in ischemic stroke CT scan results.
Conclusion: There is a relation between clinical symptoms and width and location of lesions in ischemic stroke CT scan results | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | lesion width, lesion location, CT scan, ischemic stroke. :Luas Lesi, Lokasi Lesi, CT Scan, Stroke Infark | en_US |
dc.title | HUBUNGAN GEJALA KLINIS DENGAN GAMBARAN LUAS DAN LETAK LESI CT SCAN KEPALA PADA STROKE INFARK | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
045 | en_US |