dc.contributor.advisor | | |
dc.contributor.author | MARKA, CHANDRA MAULANA | |
dc.date.accessioned | 2018-05-31T06:18:05Z | |
dc.date.available | 2018-05-31T06:18:05Z | |
dc.date.issued | 2017-05-13 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/19294 | |
dc.description | Latar belakang: Merokok sudah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup dimana
perokok mendapatkan kenikmatan semu sekaligus berdampak buruk bagi kesehatan
perokok itu sendiri dan orang-orang yang terpapar asap rokok. Data WHO
menunjukkan prevalensi merokok di dunia lebih dari 1,3 milyar dan sepertiga
diantaranya adalah populasi dengan usia 15 tahun ke atas. Diperkirakan 900 juta
orang atau sekitar 84% tinggal di negara-negara berkembang, termasuk di
Indonesia. Bahkan Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak setelah China dan
India dengan angka mencapai 146.860.000. Selain itu secondhand smoke
menyebabkan dan memperparah kondisi berbagai gangguan saluran nafas termasuk
penyakit asma dan rhinitis, khususnya pada anak-anak. Asap yang dihirup oleh
perokok pasif lebih toksik, sehingga mengiritasi mukosa jalan nafas. Oleh karena
itu rokok sungguh membahayakan kesehatan orang lain yang menjadi perokok
pasif. Meskipun ada bukti bahwa paparan asap rokok berbahaya bagi kesehatan
pernafasan anak-anak, pengaruh dari paparan asap rokok terhadap regulasi respon
imun yang dimediasi imunoglubulin E (IgE) terhadap alergen tertentu tetap tidak
jelas.
Tujuan: mengetahui pengaruh paparan asap rokok terhadap kadar IgE anak-anak
sekolah dasar.
Metode: penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Anak usia
10-12 tahun (N = 57) dinilai menggunakan kuesioner ISAAC. Sampel darah
dikumpulkan untuk pengukuran kuantitatif dari kadar total tipe imunoglobulin E
dengan penganalisis sistem IMMULITE 2000 oleh Laboratorium Prodia.
Hasil: Sebanyak 57 anak (32 anak perempuan dan 25 anak laki-laki) dengan
paparan asap rokok yang termasuk dalam penelitian ini dan berusia antara 10-12
tahun. Tidak ada pengaruh paparan asap rokok dengan kadar IgE yang signifikan
secara statistik dengan P = 0,545. Efek paparan asap rokok dengan lingkungan yang
signifikan secara statistik adalah tempat umum dengan P = 0,038.
Kesimpulan: Data ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan paparan asap rokok
menunjukkan peningkatan tingkat IgE total, namun tidak ada pengaruh yang
signifikan secara statistik antara paparan asap rokok dan jenis kelamin, riwayat
pribadi penyakit alergi, atau asap pasif rumah tangga terhadap sensitisasi IgE. | en_US |
dc.description.abstract | Background: Smoking has become a part of the lifestyle where smokers get a false
pleasure as well as bad for the health of smokers themselves and people exposed to
tobacco smoke. WHO data shows the prevalence of smokers in the world more than
1.3 billion, and a third of them are population age 15 years and over. An estimated
900 million people or about 84% live in developing countries, including Indonesia.
Indonesia is 3rd most after China and India with numbers reached 146.86 million.
In addition, secondhand smoke causes and makes severe conditions of various
respiratory tract disorders including asthma and rhinitis, especially in children.
Tobacco smoke contains irritants respiratory tract such as sulfur dioxide, nitrogen
that can affect the increased activity of Th2 and IgE production, IgE increased by
various mechanisms and local inflammation in the respiratory tract. So there is an
increase in contact between the tissues with allergens that arise an immune. The
smoke inhaled by passive smokers is more toxic and therefore irritate the airway
mucosa. Although there is evidence that exposure to tobacco smoke is harmful to
children’s respiratory health, the effects of tobacco smoke exposure on the
regulation of immunoglobulin E (IgE)-mediated immune responses to specific
allergens remain unclear.
Aim: to determine the effect of secondhand smoke exposure on IgE levels in
children of primary school.
Methods: an observational study with cross sectional approached. Children aged
10–12 years (N = 57) were assessed using ISAAC questionnaire. Blood samples
were collected for the quantitative measurement of total immunoglobulin type E
with the IMMULITE 2000 systema analyzers by Prodia Laboratory.
Results: The 57 children (32 girls and 25 boys) with secondhand smoke exposure
included in this study and ranged in age from 10-12 year. There was no effect of
tobacco smoke exposure with statistically significant IgE levels with P = 0.545. The
effect of tobacco smoke exposure with a statistically significant environment is a
public place with P = 0.038.
Conclusion: These data suggest that children with secondhand smoke exposure
showed the increasing of total IgE level, but there were no statistically significant
affect between tobacco smoke exposure and gender, personal history of allergic
diseases, or household passive smoke on IgE sensitization. | en_US |
dc.publisher | FKIK UMY | en_US |
dc.subject | tobacco smoke exposure, children, immunoglubulin E (IgE). paparan asap rokok, anak, imunoglobulin E (IgE) | en_US |
dc.title | PENGARUH PAPARAN ASAP ROKOK TERHADAP KADAR IgE ANAKANAK SEKOLAH DASAR | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
498 | en_US |