KOORDINASI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
Tujuan penelitian yaitu mendiskripsikan Supply Chain emping melinjo dan performansi pelaku supply chain emping melinjo di Kabupaten Bantul. Untuk menjawab tujuan pertama dilakukan studi lapangan (survai) terhadap pelaku supply chain (pengrajin dan pedagang emping, pedagang dan petani melinjo) serta instansi terkait (Disperindagkop, Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan). Analisis dilakukan secara deskriptif dan secara kuantitatif menggunakan Program Linear. Hasil analisis menunjukkan terdapat 40 jaringan supply chain emping melinjo di Kabupaten Bantul, yang tersebar di Kecamatan Pajangan dan 17 jaringan berada di Kebamatan Banguntapan. Pelaku supply chain meliputi petani, pedagang melinjo, pengrajin emping melinjo, pedagang pengumpul, pedagang kecil, pedagang besar, pedagang pengecer dan konsumen, melakukan aktivitas pemanenan, pengemasan, pengepakan, penjualan, pembelian, pengupasan, penyimpanan, bongkar muat, pengengkutan, sortasi, dan grading. Aliran produk dan aliran uang pada supply chain emping melinjo berjalan lancar, sedangkan aliran informasi pada umumnya kurang lancar. Berdasarkan analisis program linier yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa biaya distribusi emping melinjo akan minimum yaitu sebesar Rp 1.042.010,- jika pengrajin mendistribusikan emping langsung ke pedagang pengecer di pasar Ngablak, Ngipek, Godean, Gamping, Palbapang A dan B, dengan total yang didistribusikan sebanyak 3.568 kg/minggu.