HUBUNGAN LAMA DUDUK DENGAN PREVALENSI NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK
Abstract
Latar belakang: Duduk lama menyebabkan ketegangan otot yang merangsang
reseptor mengeluarkan mediator inflamasi sehingga timbulnya persepsi nyeri,
hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk
memungkinkan berjalannya proses penyembuhan. Pegawai bank yang bekerja
duduk dalam waktu yang lama memiliki faktor risiko tinggi untuk kejadian NPB
miogenik.
Objektif: menentukan hubungan lama duduk dengan prevalensi NPB miogenik
pada pegawai bank.
Metodologi: Observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Populasi terjagkau pada peneltian ini adalah pegawai beberapa bank di Jambi dan
mahasiswa kedokteran umum dan keperawatan berumur 20-30 tahun yang
dilakukan selama pada bulan Juli - Agustus 2014 di beberapa bank Jambi dan
FKIK UMY. Jumlah sampel adalah 193 orang untuk kelompok uji yaitu pegawai
bank di Jambi dan 193 orang untuk kelompok kontrol yaitu mahasiswa FKIK
UMY.
Hasil: Prevalensi pegawai bank yang mengalami NPB miogenik adalah 67,9%,
sedangkan yang tidak mengalami NPB miogenik pada penelitian ini adalah
32,1%. Nilai korelasi antara lama duduk dan kejadian NPB miogenik yaitu pvalue
= 0,001, Odds Ratio (OR) antara lama duduk dan nyeri punggung adalah
3,049 dengan 95% confidence interval (95%CI): 2,010-4,625.
Kesimpulan: terdapat banyak pegawai bank yang mengalami NPB miogenik
(67,9%) yang disebabkan oleh duduk yang lama. Odds ratio sebesar 3,049 dan
95% confidence interval :2,010-4,625 yang berarti pegawai bank yang duduk
lama memiliki risiko sebesar 3,049 kali lebih tinggi mengalami NPB miogenik
dengan signifikansinya p = 0,001.