UJI KOMBINASI EKSTRAK ETIL ASETAT BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) DENGAN SENYAWA DOXORUBICIN PADA SEL KANKER PAYUDARA MCF-7 SECARA IN VITRO DAN IN SILICO
Abstract
Kanker payudara merupakan penyebab paling umum kematian akibat
kanker pada wanita. Berbagai hal dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut
salah satunya dengan kemoterapi seperti doxorubicin. Penggunaan doxorubicin
dapat menimbulkan toksik bagi jaringan normal dan resiko resistensi. Oleh
karenanya menjadi suatu tantangan untuk dapat memperbaiki paradigma
pengobatan kemoterapi. Salah satu pengatasan resistensi kemoterapi yaitu
menggunakan agen ko-kemoterapi dengan bahan alam seperti buah mengkudu
(Morinda citrifolia L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
aktivitas ekstrak etil asetat buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) (EEtM)
sebagai agen ko-kemoterapi dengan doxorubicin (Dox) pada sel kanker payudara.
Ekstraksi buah mengkudu dilakukan menggunakan metode maserasi dengan
penyari etil asetat dilanjutkan identifikasi senyawa dengan metode Kromatografi
Lapis Tipis (KLT), uji kombinasi terhadap sel MCF-7 dengan metode MTT dan
uji apoptosis dengan metode double staining. Penelitian ini juga dilakukan
analisis in silico dari kandungan buah mengkudu yaitu skopoletin dan umbeliferon
terhadap protein ERα dan Bcl-xl dengan docking PLANTS.
Identifikasi senyawa kumarin pada ekstrak terlihat spot biru dengan Rf
0,44.
Hasil uji kombinasi, terjadi aktivitas sinergis dengan nilai CI sebesar 0,54 pada
kombinasi Dox 0,875 µg/mL dan EEtM 240 µg/mL. Dalam uji apoptosis, EEtM
memperkuat pemacuan apoptosis oleh Dox pada sel MCF-7. Hasil molecular
docking menunjukkan senyawa skopoletin dan umbeliferon mempunyai ikatan
yang lebih lemah dibandingkan dengan native ligand dan doxorubicin yaitu
sebesar -59,385 dan -66,302 pada ERα sedangkan -73,858 dan -71,898 pada Bclxl.
Dapat disimpulkan bahwa EEtM berpotensi dikembangkan sebagai agen kokemoterapi
dengan
Dox.