HUBUNGAN PERBEDAAN LETAK GEOGRAFIS TEMPAT TINGGAL TERHADAP NILAI VOLUME OKSIGEN MAKSIMUM (VO 2 MAKS)
Abstract
Parameter kebugaran kardiorespirasi seseorang dinyatakan dalam nilai
volume oksigen maksimum (VO2
maks). VO2 maks merupakan nilai konsumsi
oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang. VO2 maks
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jenis kelamin, usia, komposisi
tubuh, latihan, genetik dan ketinggian tempat. Ketinggian tempat berbanding
terbalik dengan tekanan parsial oksigen sehingga akan terjadi peningkatan jumlah
eritrosit sebagai respon aklimatisasi menyebabkan peningkatan kadar hemoglobin.
Pada setiap ketinggian 1000 m di atas permukaan laut akan terjadi penurunan nilai
VO2 maks sekitar 8 hingga 11%. VO 2 maks dapat diukur dengan beberapa cara
yaitu tes ergometer sepeda, treadmill, field test dan harvard step test. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui perbandingan nilai VO2
maks antara subyek
penelitian di dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian ini dilakukan dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kaliurang pada
ketinggian 500-999 m sebagai dataran tinggi dan Parangtritis pada ketinggian
< 100 m sebagai dataran rendah. Jumlah sampel pada penelitian adalah 60 orang
dengan 30 orang di dataran tinggi dan 30 orang dataran rendah. Pengolahan data
menggunakan SPSS15.0. Hasil penelitian didapatkan nilai P adalah 0,828.
Kesimpulan dari hasil penelitian dengan menggunakan Independent Sample t-Test
menunjukkan tidak terdapat hasil yang signifikan antara nilai VO2
maks di
dataran tinggi dan dataran rendah.