PENGARUH PENDEDAHAN PEWANGI RUANGAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGI ALVEOLUS BAYI Rattus norvegicus
Abstract
Pewangi ruangan gel dan spray adalah produk berbahan kimia untuk
mengurangi bau tidak menyenangkan di ruangan tertutup. Kebanyakan orang
tidak menyadari bahaya dibalik pewangi ruangan. Bahan kimia pewangi ruangan
(formaldehyde dan ftalat), dapat mempengaruhi fungsi paru-paru. Bayi dan anakanak,
termasuk
kelompok
rentan
terhadap
efek
buruk
pewangi
ruangan.
Penelitian
bertujuan
mengkaji pengaruh pendedahan pewangi ruangan gel dan spray
terhadap gambaran histologi alveolus bayi tikus Rattus norvegicus. Desain
penelitian eksperimental murni, dengan pendekatan post-test only control group
design. Subjek penelitian 30 ekor bayi tikus putih (Rattus norvegicus) jantan
Spraque Dawley, terbagi atas 10 ekor untuk setiap kelompok gel (P1), spray (P2),
dan kontrol (K). Pendedahan pewangi ruangan dimulai saat bayi tikus berumur 8
hari dan dilakukan selama 67 hari. Dosis awal pendedahan selama 15 menit/sesi,
2x/hari (pagi dan sore) dan dosis dinaikkan selama 15 menit/sesi, satu minggu
sekali hingga dosis maksimum 4,5 jam/hari. Selanjutnya, dilakukan pembedahan
dan pembuatan preparat untuk uji histopatologi. Data dianalisis dengan metode
Kruskal Wallis, dilanjutkan uji Mann Whitney. Hasil penelitian ketebalan septum
interalveolaris dan diameter alveolus menunjukkan perbedaan bermakna (p<0,05)
dari kelompok kontrol (K), gel (P1), dan spray (P2). Jumlah sel radang (limfosit,
PMN, plasma, eosinofil, dan histiosit), pada perbandingan kelompok kontrol (K),
gel (P1), dan spray (P2) memiliki perbedaan yang bermakna (p<0,05), kecuali sel
PMN, eosinofil, dan histiosit pada perbandingan gel (P1) dan spray (P2). Uji
histopatologi menunjukkan pewangi ruangan gel memiliki efek lebih buruk
daripada spray.