REPRESENTASI BUDAYA SUNDA DALAM IKLAN TVC TAHUN 2006-2016
Abstract
Iklan seringkali menggunakan simbol–simbol atau tanda dalam memaparkan pesan agar konsumen tertarik dengan produk barang dan jasa yang ditawarkan. Dalam hal ini kemudian muncul kajian ilmu yang menterjemahkan bagaimana simbol atau tanda tersebut diterjemahkan disebut sebagai ilmu semiotika. Salah satu pesan yang digunakan adalah budaya nasional yaitu budaya Sunda. Budaya Sunda sendiri memiliki berbagai kekhasan dibandingkan dengan budaya lain yang ada di Indonesia Hal inilah yang menarik dari penelitian mengenai analisis simbol sebagai bentuk penerjemahan pesan yang disampaikan dalam iklan TVC. Di sisi lain, kenyataan menunjukkan bahwa budaya Sunda kurang menjadi sorotan dalam sisi kreativitas iklan. Dengan sejarah dan tradisi yang beragam, sangat disayangkan bagi masyarakat Sunda sendiri bahwa identitas budaya dan tradisi ini sedikit demi sedikit mulai menghilang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui budaya Sunda direpresentasikan dalam iklan TVC Tahun 2006-2016.
Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis deskriptif, dengan menggunakan pendekatan metode semiotika Roland Bartes. Unit analisis yang digunakan adalah Iklan susu Frisian Flag versi ini teh susu (2006), Oskadon (2008), Iklan MTR edisi berhadiah (2014), Situs jual beli online Bukalapak.com versi diskon magic (2016).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklan Frisian Flag versi ini teh susu (2006), Oskadon (2008), Iklan MTR edisi berhadiah (2014), Situs jual beli online Bukalapak.com versi diskon magic (2016) menggunakan kebudayaan Sunda dalam berbagai representasi. Hal ini digunakan untuk mendukung pesan untuk menarik calon konsumen terhadap keunggulan produk yang ditawarkan. Saran penelitian lebih lanjut adalah kreativitas menggunakan budaya Sunda dapat dikembangkan dalam unsur-unsur lain dari busaya Sunda itu sendiri. Hal ini mengingat budaya Sunda masih memiliki keberagaman unsur yang dapat digali.