MANAJEMEN KONFLIK PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG TIDAK MEMILIKI ANAK
Abstract
Konflik adalah percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Dalam “bingkai” rumah tangga. Banyak sekali faktor yang memicu munculnya konflik diantarannya perbedaan pendapat, pola pikir, harapan/ keinginan, pola asuh, dan lain sebagainya. Namun, pada umumnya pemicu utama konflik adalah adanya harapan. Saat seseorang memutuskan untuk menjalin pernikahan dengan orang lain, sebenarnya dia mempunyai harapan-harapan yang akan ia bebankan pada pasangannya untuk mewujudkan harapan tersebut. Tetapi, ketika kehidupan rumah tangga telah berlangsung dan pasangan tidak dapat memenuhi harapan tersebut maka saat itulah konflik akan muncul.
Dalam skripsi ini permasalahnnya adalah bagaimana konflik rumah tangga pada pasangan suami-istri yang tidak memiliki anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul setelah pernikahan terjadi dan mendeskripsikan manajemen konfliknya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara. Informan yang diambil adalah tiga pasangan suami-istri yang dimana ketigannya tidak memiliki anak di dalam pernikahan yang sudah dijalani selama 10 tahun lebih. Metode analisis data dengan analisis deskriptif kualitatif dan uji validitas data menggunakan triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada pasangan suami istri yang tidak memiliki anak dapat dikategorikan dalam cara berkompromi karena di akhir penyelesaian konflik dengan mendiskusikan masalah yang ada dan mendapatkan solusi yang tepat bagi kedua belah pihak.di dalam rumah tangga