“PITPAGANDA” SEBAGAI STRATEGI KAMPANYE EDP (ELIMINATE DENGUE PROJECT) DALAM UPAYA PENCEGAHAN VIRUS DEMAM BERDARAH DENGUE MENGGUNAKAN BAKTERI WOLBACHIA DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016
Abstract
Penelitian ini menganalisis tentang bagaimana strategi kampanye EDP (Eliminate Dengue Project) Yogyakarta dalam upaya pencegahan DBD menggunakan bakteri wolbachia di Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi kampanye EDP dalam upaya pencegahan DBD menggunakan bakteri wolbachia melalui pitpaganda di kota Yogyakarta serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat strategi kampanye dari EDP - Yogya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi kemudian dilanjutkan dengan mereduksi data, kemudian penyajian data, analisis dan akhiri dengan kesimpulan dan saran. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kampanye yang dilakukan EDP Yogya yang menggunakan media pitpaganda merupakan strategi kampanye yang lebih menekankan pada sifat komunikatif, dimana adanya interaksi secara langsung yang terjadi antara pitpaganda dengan warga. Dalam hasil penelitian melihat bahwa kampanye yang dilakukan EDP Yogya bersama pitpaganda belum begitu maksimal memanfaatkan media internet untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada khalayak sasaran, pembuatan kostum dan peralatan yang digunakan dalam berkampanye dirasa kurang memperhatikan kenyamanan untuk pelaku kampanye sehingga proses kampanye dirasa kurang maksimal, kurangnya spesifik dalam penentuan target kampanye sehingga terdapat beberapa khalayak yang merasa terganggu dengan kampanye yang diselenggarakan oleh EDP Yogya bersama pitpaganda. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan persiapan dalam perencanaan kampanye yang dilakukan EDP Yogya. Berdasarkan ini peneliti mengusulkan untuk lebih memaksimalkan media internet seperti iklan di media sosial serta melakukan riset dan perencanaan yang lebih matang agar cakupan wilayah dan pesan yang ingin disampaikan jauh lebih baik.