RESEPSI PENONTON TERHADAP PELAKU KEKERASAN DALAM FILM DOKUMENTER JAGAL (THE ACT OF KILLING)
Abstract
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana Penerimaan Penonton terhadap Pelaku Kekerasan dalam Film Dokumenter Jagal (The Act of Killing) dari pemaknaan informan organisasi gerakan mahasiswa Front Mahasiswa Nasional (FMN), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (PEMBEBASAN). Film dokumenter ini bercerita tentang seorang sosok Anwar Congo, yaitu seorang Jagal pembantaian anggota PKI pada tahun 1965, yang memperagakan secara sukarela bagaimana pembunuhan waktu itu terjadi. Penelitian ini mengunakan kajian khalayak atau metode reception analysis model Stuart Hall encoding–decoding, yang meliputi Dominant (Hegemonic Reading), negotiated reading dan opposition position. Hasil dalam penelitian ini menunjukan penerimaan penonton FMN, IMM dan PEMBEBASAN dalam film dokumenter Jagal (The Act of Killing)yang meliputi;Pertama, penerimaan penonton terhadap karakter Anwar Congo dan Pemuda Pancasila sebagai Jagal yang kejam dalam film.Kedua, Motivasi Anwar Congo dan Pemuda Pancasila dalam film. Dan Ketiga, adegan penyesalan Anwar Congo dalam Film.Penelitian ini menunjukan bahwa, Ketiga organisasi tersebut hanya menduduki dua posisi yaitu Dominant (Hegemonic Reading)yang berarti setuju atau tidak mempunyai pendapat lain tentang apa yang ditampilkan dalam film dan juag menduduki posisi negotiated reading, dimana posisi ini informan lebih banyak setuju akan tetapi mempunyai pandangan lain tentang apa yang ditontonnya, dan keenam informansama sekali tidak menunjukan penerimaan dalam posisiopposition position