dc.contributor.advisor | SOKOWATI, MURIA ENDAH | |
dc.contributor.author | AKBAR, ANGGA DINI | |
dc.date.accessioned | 2017-08-12T02:02:07Z | |
dc.date.available | 2017-08-12T02:02:07Z | |
dc.date.issued | 2017-04-27 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/12752 | |
dc.description | This research aims to understand how the role of female women that are represented by private television media that is Net TV, in reality show program titled Polisi 86. That program shows us the daily activity of police which is always formally known by its masculinity and all about heroic things as their main job are combatting the crime, taking care to the society, and protecting the justness. Semiotics analysis is one of research methods which was written by John Fiske to criticize the sign appeared in Polisi 86 relaty show program in Net TV by 3 (three) levels, which are fact level, representation level, and ideology level. The result of this research is showing us that the masculinity on female women is thoroughly fake, since all about masculinity belong to male police in Polisi 86 program. In substance, the female construction inside the program is hardly left away, one of them is the female’s character. Therefore, the female police in that TV program is still promoting heteronormativity which shows affection to bold the women image as feminism. | en_US |
dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui bagaimana polwan direpresentasikan oleh media televisi swasta yaitu Net TV dalam program reality show yang berjudul Polisi 86. Acara tersebut menceritakan tentang kegiatan sehari-hari polisi yang identik dengan maskulinitas dan kepahlawanan, karena pekerjaanya memberantas kejahatan, mengayomi masyarakat dan membela kebenaraan. Analisis semiotika adalah merupakan jenis penelitian yang ditulis oleh John Fiske. Agar mengetahui tanda-tanda yang dimunculkan oleh program acara Polisi 86 di Net TV, yang melalui tiga level seperti level realita, level representasi dan level ideologi. Hasil dari penelitian tersebut adalah ketika polisi itu perempuan maskulinitasnya hanya tempelan saja, karena dalam acara tersebut ketika dilihatkan dengan hal-hal yang bersifat maskulin adalah polisi laki-laki bukan polwan. Secara substansi konstruksi perempuan yang feminin dalam acara Polisi 86 tidak bisa dilepaskan, salah satu contohnya dari karakter. Oleh karena itu polwan dalam acara tersebut masih melanggengkan ideologi heteronormativitas dengan memperlihatkan kelembutan dan kasih sayang, bahwasanya dalam acara tersebut bahwa perempuan itu tetap harus feminin. | en_US |
dc.publisher | FISIP UMY | en_US |
dc.subject | Perempuan, Maskulinitas, Femininitas, Reality Show. Female, Masculinity, Feminism, Reality Show | en_US |
dc.title | POLISI PEREMPUAN DALAM REALITY SHOW DI NET TV | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FISIP
259 | en_US |