HUBUNGAN MIOPIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR
Abstract
Latar Belakang: Kelainan refraksi adalah keadaan dimana bayangan tegas tidak dibentuk pada retina tetapi di bagian depan atau belakang bintik kuning dan tidak terletak pada satu titik yang tajam. Kelainan refraksi merupakan salah satu penyebab kebutaan yang mudah dideteksi, diobati dan dievaluasi dengan pemberian kacamata. Sekitar 10% dari anak usia sekolah (5-19 tahun) menderita kelainan refraksi sedangkan angka pemakaian kacamata koreksi sampai saat ini masih rendah yaitu 12.5%.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan miopia terhadap prestasi akademik dengan membandingkan nilai prestasi anak yang menderita miopia dan anak yang tidak menderita miopia
Metode: Observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional
Hasil: Subjek penelitian ini adalah 77 anak SD muhammadiyah sagan kelas 3 sampai kelas 6 yang dibagi menjadi kelompok emetrop dan kelompok miopia. Hasil penelitian menunjukkan nilai raport anak emetrop lebih baik dibandingkan anak miopia. Namun, hasil analisis uji T tidak berpasangan menunjukkan tidak didapatkan hubungan secara signifikan untuk prestasi belajar antara anak miopia dengan anak tidak miopia (P = 0.147). Hasil penelitian menunjukkan nilai anak miopia terkoreksi lebih tinggi dibandingkan anak miopia tidak terkoreksi. Namun, hasil analisis uji T tidak berpasangan menunjukkan tidak didapatkan hubungan secara signifikan untuk prestasi belajar antara anak miopia terkoreksi dan tidak terkoreksi (P = 0.266).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa antara prestasi akademik dan miopia tidak berhubungan secara signifikan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menghitung jumlah buku yang dibaca anak setiap harinya.