HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT TERHADAP KUALITAS HIDUP PADA PASIEN PPOK DI RUMAH SAKIT RESPIRA YOGYAKARTA
Abstract
Latar belakang : WHO (World Health Organization) memperkirakan 65 juta orang memiliki PPOK dengan skala moderat sampai berat di dunia dan 3 juta orang meninggal karena PPOK pada tahun 2005. Pasien berusia lanjut dengan COPD-related respiratory failure sering mengalami gangguan pada kehidupan sosial, fungsi fisik dan aktivitas sehari-hari, oleh karena itu penting untuk mengetahui hubungan PPOK dan kualitas hidup pada populasi ini. Pengobatan juga memainkan peran penting dalam terapi PPOK, dimana kepatuhan pada pengobatan diperkirakan rendah pada kehidupan sehari-hari. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kedua kararteristik diatas pada pasien PPOK.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum obat terhadap kualitas hidup pada pasien PPOK
Metode: Dalam studi cross-sectional di rumah sakit, 96 pasien PPOK mengisi kuisioner: Morisky Medication Adhrence Scale 8 (MMAS-8) dan St George Repiratory Questionnaire (SGRQ). Studi cross-sectional dilakukan pada 96 pasien dengan diagnosis PPOK.
Hasil : Dari penelitian yang dilakukan menemukan skor SGRQ lebih buruk pada pasien dengan kepatuhan minum obat dibanding dengan pasien yang tidak patuh. Analisa menggunakan Chi-Square and Fisher test antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup menunjukan tidak ada hubungan secara statistik antara kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pada pasien PPOK dengan nilai signifikansi 0,489 (p> 0,05). Usia adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup