PENGARUH PEMBERIAN DAGING IKAN KEMBUNG (Restrellinger sp.) TERHADAP JUMLAH SEL PURKINJE PADA SEREBELUM TIKUS PUTIH HIPOTIROID KONGENITAL.
Abstract
Hipotiroid kongenital merupakan penyebab disabilitas intelektual. Hipotiroid dapat menyebabkan kerusakan otak (brain damage), pada korteks serebrum, hipokampus dan serebelum. Deteksi dini melalui skrining hipotiroid kongenital (SHK) belum menjadi program rutin pemerintah sehingga kasus hipotiroid kongenital belum dapat dikelola secara tepat dan berkesinambungan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian manfaat pemberian daging ikan kembung yang mengandung omega-3 pada hipotiroid kongenital sebagai makanan tambahan untuk merangsang pertumbuhan saraf terutama perkembangan otak. Metode: Sampel penelitian ini adalah anak tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley sebanyak 30 ekor dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 5 ekor. Empat kelompok diinduksi hipotiroid pada hari ke 5 kebuntingan sampai kelahiran hari ke 15, dan dua kelompok lainnya normal. Tiroksin dan ikan kembung diberikan pada hari ke 21 setelah kelahiran sampai minggu ke-8. Kemudian, tikus diambil otaknya untuk dibuat preparat histologi dan diamati jumlah sel purkinje pada serebelum. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik One Way Anova, kemudian menggunakan uji post hoc test multiple comparison.
Hasil: Rata-rata jumlah sel purkinje pada kelompok normal, normal + ikan kembung, hipotiroid, hipotiroid + ikan kembung, hipotiroid dengan pengobatan tiroksin, hipotiroid dengan pengobatan tiroksin + ikan kembung sebagai berikut: 60±12, 71±16, 40±6, 64±7, 70±17, 65±20. Rata-rata jumlah sel purkinje pada kelompok yang mendapat ikan kembung meningkat secara signifikan dibandingkan dengan kelompok hipotiroid, p<0,05.
Kesimpulan: Pemberian suplemen daging ikan kembung (Restrellinger sp.) dapat meningkatkan jumlah sel purkinje pada lapisan ganglionare serebelum tikus hipotiroid kongenital