dc.contributor.advisor | IKLILUDDIN, AHMAD | |
dc.contributor.author | AISIYAH, SALASATUL | |
dc.date.accessioned | 2017-06-19T05:48:57Z | |
dc.date.available | 2017-06-19T05:48:57Z | |
dc.date.issued | 2017-02-25 | |
dc.identifier.uri | http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/11203 | |
dc.description.abstract | Latar Belakang : Pada saat lensa kontak ditempatkan pada mata, lapisan air
mata akan terbagi menjadi dua bagian Pre Lens Tear Film (PLTF)dan Pre
Lens Tear Film (PLTF). Pembagian ini menimbulkan perubahan biofisika
dan biokimia air mata yang kemudian menimbulkan gejala mata kering yang
ditandai dengan penurunan volume air mata. Penurunan volume air mata ini
belum diketahui secara pasti apakah dikarenakan oleh penurunan produksi
air mata, peningkatan laju eliminasi air mata atau kombinasi dari keduanya.
Tujuan : Mengetahui hubungan penggunaan lensa kontak dengan tingkat
produksi air mata.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Responden dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol.
Kelompok kasus adalah pengguna lensa kontak jenis softlens minimal
selama 3 bulan, sedangkan kelompok kontrol adalah subjek sehat yang tidak
menggunakan lensa kontak. Dilakukan Uji Schirmer I pada mata kanan
seluruh responden untuk menilai produksi air matanya. Hasil kemudian
dicatat dan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney pada SPSS 16.
Hasil : Didapatkan 60 orang responden, 30 orang merupakan kelompok
kasus dan 30 orang merupakan kelompok kontrol. Hasil Uji Schirmer I
pada kelompok kasus didapatkan 20 orang normal dan 10 orang abnormal
dengan rata-rata hasil 18,43 mm. Pada kelompok kontrol didapatkan hasil
24 orang normal dan 6 orang abnormal dengan rata-rata hasil 22,6 mm. Uji
hipotesis dengan menggunakan Mann Whitney memperoleh nilai p=0,229.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan
lensa kontak dengan tingkat produksi air mata. | en_US |
dc.description.sponsorship | Latar Belakang : Pada saat lensa kontak ditempatkan pada mata, lapisan air
mata akan terbagi menjadi dua bagian Pre Lens Tear Film (PLTF)dan Pre
Lens Tear Film (PLTF). Pembagian ini menimbulkan perubahan biofisika
dan biokimia air mata yang kemudian menimbulkan gejala mata kering yang
ditandai dengan penurunan volume air mata. Penurunan volume air mata ini
belum diketahui secara pasti apakah dikarenakan oleh penurunan produksi
air mata, peningkatan laju eliminasi air mata atau kombinasi dari keduanya.
Tujuan : Mengetahui hubungan penggunaan lensa kontak dengan tingkat
produksi air mata.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Responden dibagi
dalam dua kelompok, yaitu kelompok kasus dan kelompok kontrol.
Kelompok kasus adalah pengguna lensa kontak jenis softlens minimal
selama 3 bulan, sedangkan kelompok kontrol adalah subjek sehat yang tidak
menggunakan lensa kontak. Dilakukan Uji Schirmer I pada mata kanan
seluruh responden untuk menilai produksi air matanya. Hasil kemudian
dicatat dan dianalisis menggunakan uji Mann Whitney pada SPSS 16.
Hasil : Didapatkan 60 orang responden, 30 orang merupakan kelompok
kasus dan 30 orang merupakan kelompok kontrol. Hasil Uji Schirmer I
pada kelompok kasus didapatkan 20 orang normal dan 10 orang abnormal
dengan rata-rata hasil 18,43 mm. Pada kelompok kontrol didapatkan hasil
24 orang normal dan 6 orang abnormal dengan rata-rata hasil 22,6 mm. Uji
hipotesis dengan menggunakan Mann Whitney memperoleh nilai p=0,229.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan
lensa kontak dengan tingkat produksi air mata. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | LENSA KONTAK | en_US |
dc.subject | PRODUKSI AIR MATA | en_US |
dc.subject | SINDROM MATA KERING | en_US |
dc.title | HUBUNGAN PENGGUNAAN LENSA KONTAK DENGAN TINGKAT PRODUKSI AIR MATA | en_US |
dc.type | Thesis
SKR
FKIK
108 | en_US |