GAMBARAN DERAJAT KEPARAHAN RUPTUR PERINEUM DENGAN MELIHAT FAKTOR BERAT LAHIR BAYI PADA PRIMIPARA DAN MULTIPARA SAAT PERSALINAN PERVAGINAM DI RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING
Abstract
Latar Belakang: Ruptur perineum menjadi penyebab kedua terbanyak dalam kasus perdarahan postpartum, dimana perdarahan merupakan penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia. Ruptur perineum sendiri adalah keadaan robeknya perineum saat proses melahirkan. Ibu yang melahirkan bayi dengan berat yang lebih dapat mengakibatkan ruptur perineum mulai dari derajat terendah hingga tertinggi.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran derajat keparahan ruptur perineum dengan melihat faktor berat lahir bayi pada primipara dan multipara saat persalinan pervaginam.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan instrumen rekam medis pada periode Januari-Desember 2015. Jumlah sampel penelitian ini adalah 111 ibu melahirkan pervaginam yang terdiri dari 33 primipara dan 78 multipara yang dianalisis menggunakan uji Spearman’s rho.
Hasil Penelitian: Pada kelompok primipara didapatkan nilai p sebesar 0,000 dan nilai r sebesar 0,609, yang membuktikan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kedua variabel penelitian. Pada kelompok multipara didapatkan nilai p sebesar 0,072 dan nilai r sebesar 0,205, yang membuktikan bahwa tidak terdapat hubungan antara kedua variabel sehingga tidak dapat dinilai kekuatan hubungannya.
Kesimpulan: Pada kelompok primipara, semakin besar angka berat lahir bayi maka semakin besar pula derajat keparahan ruptur perineum. Sedangkan pada kelompok multipara, tidak dapat dikatakan bahwa semakin besar angka berat lahir bayi maka semakin besar pula derajat keparahan ruptur perineum.